Jumat, 21 November 2014

Beberapa kesalahan Teknis Budidaya Kakao

Produksi sangat ditentukan oleh teknis budidaya yang dilakukan oleh petani. seringkali dalam mengelola kebun kakao petani tidak mengevaluasi perlakuan-perlakuan terhadap kakao akibatnya terjadi penurunan produksi. Berikut akan di paparkan kesalahan-kesalahan teknis budidaya kakao yang sering terjadi ditingkatan petani:

  • Tidak ada tanaman penaung baik pada tanaman tua maupun pada tanaman sambung samping dan penanaman ulang. Pada tahun pertama dan kedua tanaman cenderung tumbuh normal dan produksi tinggi, tetapi setelah itu tanaman akan mengalami stress sampai mengalami kerusakan yang dimulai pada ujung-ujung ranting tanaman.


  • Tidak melakukan pemangkasan. Tanaman dibiarkan tumbuh menjulang tinggi tampa ada perawatan terutama pemangkasan.


  • Tehnik memangkas salah, pada saat pohon sementara mengeluarkan bunga dan pentil dilakukan pemangkasan ujung ranting, akibatnya pentil dan dan bungan mengalami layu karena proses fotosintetis terganggu dan konsentrasi makanan lebih ke proses penyembuhan luka. 


  • Kesalahan pengambilan entries, Entries yang terinfeksi VSD  dan entries dengan hasil  sambungan hanya mengeluarkan bunga. Sumber entries sebaiknya dari cabang primer dan sekunder.



  • Melakukan Sambung Samping dan chupon grafting pada tanaman yang sudah tua, sehingga tanaman yang disambung tidak mampu bertahan lama.


  • Melakukan sambung samping pada pohon yang terinfeksi penyakit, VSD, kanker batang dan penggerek batang. 


  • Tehnik penyambungan yang salah ( Irisan entris yang pendek dan jendela yang berdiameter kecil) akibatnya pertumbuhan sambungan lambat dan tidak kuat.


  • Tanaman baru dari sumber bibit SE pembentukan jorget lebih dari 2 meter (kasus di Masamba), jika pertumbuuhan bibit demikian  maka  akan mengalami kesulitan dalam hal perawatan.


  • Tidak ada saluran drainase, sehingga pada saat musim hujan tanaman tergenang. membiarkan kondisi tersebut secara terus menerus bisa menyebapkan tanaman kakao mati.





 

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More