Jumat, 21 November 2014

Pemupukan Kakao




Pemupukan tanaman kakao merupakan salah satu kegiatan budidaya yang sangat penting dalam meningkatkan produksi buah kakao.  Hal ini disebabkan sebagian besar lahan pertanaman kakao di Kalimantan Barat memiliki kesuburan lahan yang sangat beragam dan umumnya tergolong lahan yang memiliki tingkat kesuburan tanah yang sangat rendah sampai sedang. Selanjutnya berdasarkan hasil survei kesuburan tanah menunjukkan bahwa sebagian besar lahan pertanaman kakao di Kabupaten Sanggau memiliki status bahan organik yang sangat rendah. Selain itu penanaman tanaman kakao yang dilakukan oleh masyarakat seringkali mengabaikan pertimbangan konservasi lahan akibatnya proses kehilangan kesuburan tanah semakin meningkat setiap tahunnya. Dengan demikian salah satu usaha untuk mengatasi masalah tersebut adalah pentingnya memperbaiki tingkat kesuburan lahan melalui penambahan unsur hara lewat pemupukan.

Pada umumnya cara pemupukan ada dua macam yaitu dibenamkan dalam tanah dan disebarkan pada permukaan tanah. Masing-masing cara ini memiliki kekurangan dan kelebihan. Dibenamkan dalam tanah merupakan cara yang paling baik karena di samping  pupuk aman tidak menguap juga tidak terlalu banyak pupuk yang dibutuhkan dan frekuensi pemberiannya juga cukup 2 kali setahun.

Pemupukan dengan cara disebarkan/ditaburkan, memiliki kelebihan yakni mudah aplikasinya, namun kekurangannya adalah mudah menguap, pemberian pupuk harus lebih sering dan banyak pupuk yang dibutuhkan. Karena sulit dikontrol dari segi penguapan dan pencucian waktu musim hujan, disarankan untuk melakukan  pemupukan dengan cara dibenam. Jika hendak melakukan sistem tugal dapat dilakukan pada empat sisi tanaman.  Untuk metode lingkar untuk tanah datar dapat dilakukan seperti gambar diatas dengan kedalam (5-10 cm) dimana jarak lingkaran dari batang utama >75 cm.

Pemupukan tanaman kakao sebaiknya diadakan setelah kegiatan pemangkasan, biasanya dilaksanakan pada awal musim hujan dan akhir musim hujan. Sehingga pupuk mudah diserap oleh tanaman karena kandungan air dalam tanah masih tersedia.  

Berdasarkan jenis pembentukannya pupuk dibagi menjadi 2 macam yaitu Pupuk organik seperti pupuk kandang, pupuk hijau, kotoran hewan yang berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah, sifat fisik tanah, dan biologi tanah sehingga tanah menjadi subur dan gembur.  Dan pupuk an-organik (pupuk kimia) adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik contohnya seperti Urea TSP, KCl, dan lain-lain dengan tujuan untuk memperbaiki sifat kimia tanah.  Suatu tanaman kakao akan membutuhkan minimal 16 unsur hara didalam mempertahankan hidupnya.  Dan apabila salah satu unsur tidak terpenuhi maka akan berakibat buruk bagi pertumbuhan tanaman kakao.  Ke – 16 unsur tersebut dibagi ke dalam 2 bagian yaitu unsur Mineral Makro : N,P,K,S,Ca,Mg dan Mikro: Cl,B,Mo,Fe,Mn,Zn danCu  dan Unsur Non Mineral: C,H,O. Berikut rincian manfaat unsur yang dibutuhkan tanaman kakao.

Unsur hara Makro dan fungsinya
  Unsur hara
Fungsi
Nitrogen (N)
Membantu proses pembentukan klorofil, fotosintesis, protein, lemak dan persenyawaan organic lainnya
Fospor (P)
Untuk membentuk akar, mempercepat pematangan buah, memperkuat batang tanaman, membantu proses asimilasi dan respirasi
Kalium (K)
Membentuk antibody tanaman, membantu pembentukan protein, karbohidrat dan memperkuat jaringan tanaman
Sulfur (S)
Membantu tanaman membentuk bintil akar, pertumbuhan tunas, klorofil, pembentukan sintesis protein serta bagian dari asam amino, sistin, tiamin, peptid,koenzim A dan vit. B1
Kalsium (Ca)
Menghilangkan racun dalam tanaman, mengaktifkan bulu-bulu akar, menguatkan batang, menetralkan kondisi senyawa dalam tanah yang merugikan
Magnesium (Mg)
Membantu proses pembentukan klorofil, karbohidrat,lemak, dan minyak serta membantu proses transportasi fosfat
Karbon (C)
Membantu membentuk karbohidrat, lemak dan protein bagi pertumbuhan tanaman
Oksigen (O)
Membentuk bahan organik  tanaman, mengubah karbohidrat menjadi tenaga
Hidrogen (H)
Membantu dalam proses fotosintesis mengubah glukosa menjadi karbohidrat, lemak dan protein
Sumber: Amarta (Succes Alians 2009)

Unsur hara Mikro dan fungsinya
Besi (Fe)
Membantu pembentukan klorofil, transfer energi, membuat ion metal menjadi stabil
Mangan (Mn)
Membantu proses asimilasi, komponen utama pembentukan enzim tanaman
Tembaga (Cu)
Bahan pembentuk klorofil, membantu transportasi elektron, fiksasi nitorgen
Seng (Zn)
Pembentukan hormon pertumbuhan tanaman
Boron (B)
Membawa karbohidrat keseluruh bagian tanaman, mempercepat penyerapan kalium, meningkatkan kualitas produksi, sayuran dan buah-buahan
Molibdenum (Mo)
Mengikat nitrogen bebas dari udara serta komponen pembentukan enzim pada bakteri akar tanaman leguminosae
Klor (Cl)
Membantu meningkatkan dan memperbaiki kualitas dan kuantitas produksi tanaman.
 Sumber: Amarta (Succes Alians 2009)

Hal lain perlu diperhatikan adalah dosis ketika ingin melakukan pemupukan. Pengelolaan hara berimbang merupakan tindakan pemupukan tanaman dengan mempertimbangkan kandungan hara yang terdapat didalam tanah maupun yang terdapat dalam jaringan tanaman. sebelum menentukan dosis perlu diketahui besaran hara yang hilang setiap kali panen. Hasil penelitian ICCRI, setiap 1000 kg biji kakao kering yang dipanen mengandung :
N = 68,4 kg setara  258 kg Urea
P = 12,6 kg setara  60 kg SP36
K = 145,2 kg setara 145,2 kg KCl
Mg = 13,6 kg setara  62 kg  Kiserit
Ca = 16,4 kg setara 39 kg Dolomit 

Berangkat dari data diatas, setidaknya sudah memberi gambaran kebutuhan hara tanaman. Untuk lebih jelasnya mari perhatikan kebutuhan pupuk tanaman kakao
Umur
Satuan
Urea
SP-36
KCl
Kieserit
Bibit
g/bibit
5
6
4
4
0-1  th
g/ph/th
25
30
20
20
1-2 th
g/ph/th
45
60
35
40
2-3 th
g/ph/th
90
115
70
60
3-4 th
g/ph/th
180
230
135
75
>4 th
g/ph/th
220
230
170
115
Sumber: Pustlitkoka, jember
 
PERHATIAN !!!
Untuk
  • Efisiensi pupuk buatan terbukti lebih rendah dari yang diharapkan. Tanaman lahan kering di daerah tropis kehilangan sampai 40–50% nitrogen yang diberikan, padi sawah kehilangan nitrogen kurang dari 60–70% (Greenwood et al, 1980, Prasad & De Datta 1979, De data 1981, FAO 1990).
  • Pupuk buatan bisa mengganggu kehidupan dan keseimbangan tanah, meningkatkan dekomposisi bahan organik, yang kemudian menyebabkan degradasi struktur tanah, kerentanan yang lebih tinggi terhadap kekeringan dan keefektifan yang lebih rendah dalam menghasilkan panenan.
  • Penggunaan pupuk buatan NPK yang terus menerus menyebabkan penipisan unsur unsur mikro – seng, besi, tembaga, mangan, magnesium, molybdenum, boron- yang bisa mempengaruhi tanaman, hewan dan kesehatan manusia; bila unsur mikro ini tidak diganti oleh pupuk buatan NPK, produksi lambat laun akan menurun dan munculnya hama dan penyakit akan meningkat (Sharma 1985, Tandon 1990).
  • Disamping keterbatasan agronomis atas penggunaan pupuk buatan, keterbatasan supply sumberdaya (khususnya fospat) untuk memproduksinya semakin tampak.
  • Pupuk buatan menyebabkan tanah mengeras dan untuk menghasilkan panenan yang stabil diperlukan penambahan pupuk setiap tahun (kebutuhan pupuk semakin tahun semakin bertambah)


0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More