Jumat, 21 November 2014

Cokelat Bakal Jadi Barang Langka di 2020




Jakarta, CNN Indonesia -- Kabar buruk bagi penggemar cokelat, dunia sedang krisis olahan makanan dari biji kakao tersebut. Bahkan, tanaman kakao yang berlimpah tidak dapat bersaing dengan melonjaknya permintaan dari Asia. Peringatan tersebut dikeluarkan oleh Barry Callebaut.

Dikutip dari laman Independent, perusahaan Barry Callebaut Group yang berbasis di Swiss bergabung dengan sejumlah pakar industri. Produsen cokelat terbesar di dunia itu mengekspresikan kekhawatiran terhadap potensi kekurangan kakao pada 2020. Berita tersebut tak ayal membuat harga kakao naik secara mengejutkan hingga 25 persen di tahun lalu.

Perusahaan cokelat yang berdiri pada 1996 tersebut mengungkapkan bahwa perusahaannya menjual lebih dari 1,7 juta ton cokelat sepanjang 2013/2014. Peningkatan setiap tahunnya mencapai 11,8 persen. Dalam laporan tahunannya, Barry Callebaut berambisi untuk terus mengungguli pasar cokelat dunia.

Mereka juga menegaskan kekhawatiran yang diungkap oleh Mars Inc tentang kekurangan global kakao dan dampaknya pada konsumen perorangan.

Fiona Dawson, presiden perusahaan Mars Chocolate di Inggris, jauh-jauh hari telah berikan peringatan. Pada 2012 Fiona mengatakan bahwa sektor kakao dunia menderita kekurangan sebanyak 1 juta ton pada 2020. Tekanan ekonomi dan lingkungan pada perkebunan kakao disebut sebagai dalangnya.

Tahun lalu, editor majalah Kennedy's Confection Angus Kennedy menegaskan, masa depan cokelat dapat sangat terancam. Cokelat di masa depan menurutnya akan dibuat dengan sedikit kakao, tidak seperti cokelat yang kita tahu dan sukai selama ini.

Barry Callebaut menguak sejumlah data. Harga kakao naik pada 2013/2014, dari sekitar £ 1.600 (sekitar Rp 30 juta) per ton menjadi lebih dari £ 2000 (sekitar Rp 38 juta) per ton. Pantai Gading dan Ghana merupakan salah satu daerah utama penyumbang kakao terbesar.

Kenaikan harga dipicu oleh kekhawatiran isu-isu dunia. Di antaranya adalah wabah Ebola di beberapa negara Afrika bagian Barat, perkiraan badai el Nino, serta spekulasi keuangan.

Walau telah ada peringatan atas menipisnya kakao, permintaan atas cokelat di Asia jumlahnya hampir tujuh kali lebih besar dibandingkan dengan pasar tradisional Eropa. Brasil yang merupakan produsen kakao terbesar di dunia dalam beberapa tahun terakhir menjadi pengimpor. 

Sumber: CNN Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More